Khiyar syarat adalah salah satu jenis khiyar dalam kegiatan jual beli. Secara bahasa, khiyar berasal dari kata Al-khiyar yang berarti pilihan.
Menurut buku Fiqh Muamalah susunan Drs Harun M H, arti khiyar menurut istilah yaitu hak pilih bagi salah satu atau kedua belah pihak yang melaksanakan transaksi untuk melangsungkan atau membatalkan transaksi yang disepakati sesuai dengan kondisi masing-masing pihak. Bisa juga dikarenakan faktor-faktor atau sebab tertentu.
Diperbolehkannya khiyar dalam kegiatan jual beli ini untuk melindungi dari para pihak yang melakukannya dari kerugian, sehingga kemaslahatan yang hendak dituju dalam akad jual beli dapat tercapai dengan baik dan rasa saling ridha antara penjual dan pembeli. Hal ini dijelaskan oleh Prof Dr Wahbah Az Zuhaili melalui al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu.
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, khiyar terbagi ke dalam beberapa jenis dan khiyar syarat menjadi salah satunya. Lantas, apa yang dimaksud dengan khiyar syarat?
Apa Itu Khiyar Syarat?
Merujuk pada buku Fiqh Muamalah, khiyar syarat ialah hak pilih bagi salah satu atau dua pihak yang telah melakukan akad untuk membatalkan atau melangsungkan akad selama masih dalam tempo yang ditentukan. Khiyar syarat juga bisa disebut sebagai garansi.
Baca juga : Sejarah Masjid Bir Ali, Tempat Miqat Jemaah Haji dari Madinah
Khiyar syarat diperbolehkan dengan tujuan memelihara hak-hak pembeli dari unsur penipuan. Jenis khiyar ini hanya berlaku bagi akad-akad muamalah yang sifatnya mengikat kedua belah pihak, seperti pada jual beli, sewa menyewa, musyarakah, dan gadai.
Lain halnya dengan akad yang tidak mengikat kedua pihak, seperti hibah, pinjam meminjam (ariyah) dan wakalah (perwakilan). Begitu pun pada akad salam, meski akad salam mengikat dua pihak namun pada jual beli tersebut disyaratkan pihak pembeli menyerahkan pembayaran secara tunai di muka yang telah disepakati pada awal akad.
Menukil dari Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas IX yang ditulis oleh H Ahmad Ahyar dan Ahmad Najibullah, masa berlaku khiyar adalah 3 hari, contohnya seperti pembeli yang berkata kepada penjual bahwa ia ingin membeli radio jika anaknya merasa cocok. Apabila radio sudah dicoba dan anaknya cocok, maka jual beli dapat diteruskan.
Namun, apabila anaknya merasa tidak cocok dan tidak setuju, maka jual beli boleh dibatalkan. Jika lewat tiga hari, maka khiyar syarat tidak berlaku lagi.
Dalil Khiyar Syarat
Dalil yang menjadi dasar khiyar syarat terdapat dalam beberapa hadits, salah satunya yang diriwayatkan oleh Muslim.
عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ : أَنَّ رَسُوْلَ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: اَلْبَيِّعَانِ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا بِالْخِيَارِ عَلَى صَاحِبِهِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا إِلاَّ بَيْعَ الْخِيَارِ – رواه مسلم
Artinya: “Dari Nafi’ dari Ibnu Umar; bahwasanya Rasulullah saw bersabda: Dua orang yang melakukan jual beli, masing-masing mereka memiliki hak untuk memilih atas saudaranya (teman akadnya) selama mereka berdua belum berpisah kecuali jual beli dengan menggunakan akad khiyar,” (HR Muslim).
Selain itu, dalil khiyar syarat juga disebut dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah, berikut bunyinya:
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا أَنْتَ بَايَعْتَ فَقُلْ لاَ خِلاَبَةَ. ثُمَّ أَنْتَ فِى كُلِّ سِلْعَةٍ ابْتَعْتَهَا بِالْخِيَارِ ثَلاَثَ لَيَالٍ فَإِنْ رَضِيتَ فَأَمْسِكْ وَإِنْ سَخِطْتَ فَارْدُدْهَا عَلَى صَاحِبِهَا. – رواه ابن ماجه
Artinya: “Nabi saw bersabda: Apabila kamu menjual maka katakanlah dengan jujur dan jangan menipu. Jika kamu membeli sesuatu maka engkau mempunyai hal pilih selama tiga hari, jika kamu rela maka ambillah, tetapi jika tidak maka kembalikan kepada pemiliknya,” (HR Ibnu Majah).
Baca juga : Masjid Agung Megah dan Cantik Tengah Dibangun di PIK, Tampung 6.000 Jemaah
Jenis-jenis Khiyar Lainnya
Selain khiyar syarat, ada juga yang namanya khiyar majlis dan khiyar ‘aib. Berikut pembahasannya sebagaimana dikutip dari buku Fiqih tulisan Hasbiyallah.
1. Khiyar Majlis
Khiyar majlis yaitu hak memilih yang dilakukan oleh kedua belah pihak setelah ijab dan kabul sempurna. Selain itu, kedua belah pihak harus masih berada pada tempat melakukan akad jual beli, ini sesuai dengan hadits Nabi SAW yang berbunyi,
“Dua orang yang berjual beli dapat melakukan (perjanjian) khiyar selama mereka belum berpisah, atau salah satunya mengatakan kepada yang lain: pilihlah,” (HR Bukhari dan Muslim).
2. Khiyar ‘Aib
Khiyar ‘aib yaitu hak pilih bagi pembeli untuk meneruskan atau membatalkan akad jual beli karena adanya cacat pada barang yang diperjual belikan. Dasar hukum dari khiyar ‘aib ialah hadits Rasulullah SAW, beliau bersabda:
“Seorang muslim adalah bersaudara dengan orang muslim lainnya, karena itu tidak boleh seorang muslim menjual sesuatu yang mengandung cacat kepada muslim lainnya, kecuali ia menjelaskan adanya cacat tersebut,” (HR Ahmad, Ibnu Majah dan Daruquthni dari ‘Uqbah bin Amir).
Demikian pembahasan mengenai khiyar syarat dan informasi terkaitnya. Semoga bermanfaat.
Sumber Berita : www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6736751/khiyar-jadi-syarat-jual-beli-dalam-islam-ini-penjelasannya