Baca juga:
Masjid Ar-Rahmah Jeddah, Terapung di Tepian Laut Merah
Mengutip dari IranRoute, Masjid Nasir al-Mulk dibangun pada periode Qajar yaitu (1785 – 1925), namun mengikuti beberapa bentuk di era Zand.
Masjid ini dibangun bersama dengan pemandian, sekolah, dan waduk. Pembangunan kompleks yang diberi nama Qajarid ini memakan waktu sekitar sepuluh tahun (1876-1887).
Masjid nasir Al-Mulk ini memiliki perbedaan tradisi arsitektur khas masjid-masjid Iran pada umumnya yang sisi selatannya lebih rumit karena mengarah ke kiblat.
Sedangkan serambi utara didekorasi dengan lebih mewah dan diapit oleh lengkungan dua lantai, seluruhnya dihiasi polikrom. Kubah mutiara pusat dikelilingi oleh beberapa kubah yang dihiasi dengan stalaktit berubin unik (Muqarnas). Mesjid nasir al -mulk Sisi utara bangunan terbentang jauh ke belakang menjadi sebuah mihrab.
Namun, bangunan Masjid Nasir al-Mulk di sisi selatan lebih sederhana. Hal itu terdiri dari enam relung yang diatur di dua sisi relung pusat yang menggabungkan mihrab. Serambi ini diapit oleh dua menara keramik.
Aula Masjid nasir Al-Mulk yang berada di barat didekorasi dengan menggunakan batu bata dan potongan kaca berwarna-warni. Terdapat 7 pintu kaca patri dan 12 kolom batu spiral yang menghiasi ruangan tersebut. Dindingnya berubin halus, lorong tengah dalam masjid ini juga dihiasi dengan pola bunga dengan ubin berwarna merah muda, kuning, biru, dan putih.
Sementara aula doa timur biasanya dikenal dengan aula musim dingin yang didekorasi oleh ayat-ayat Al-Qur’an dan ubin dengan pola bunga. Langit-langitnya diletakkan di atas 7 kolom dan dihiasi dengan ubin Maqeli yaitu kombinasi bata dan ubin.
Aula doa ini kini menjadi tempat pameran benda-benda milik Yayasan Wakaf Nasir al-Mulk.
Masjid nasir al-Mulk di Shiraz, Iran Foto: Mohammad Reza Domri Ganji/1001 Inventions
Melansir Muslim Heritage, Masjid Nasir al-Mulk ini biasanya disebut juga sebagai Masjid Kaleidoskop. Hal itu dikarenakan terdapat adanya sebuah ruangan ibadah yang dipenuhi dengan cahaya.
Masjid nasir Al-Mulk inar ini menjadi sangat indah ketika matahari terbit karena kaca-kaca warna-warni seolah seperti bola warna-warni yang terkena sinar matahari dan meledak menjadi ribuan kupu-kupu yang terbang berkeliling.
Disebutkan pula bahwa Masjid Nasir Al-Mulk ini dibangun oleh Mirza Hasan Ali Nasir al-Mulk, butuh waktu 12 tahun untuk menyelesaikannya. Interiornya menampilkan mahakarya desain yang begitu megah dengan warna yang sangat memukau.
Masjid nasir Al-Mulk ini di desain oleh Muhammad Hasan-e-Memar dan Muhammad Reza Kashi Paze Shirazi dengan menggunakan kaca patri secara ekstensif pada fasad dan elemen tradisional lainnya yang berbentuk lima cekungan.
Sehingga, hal itu menciptakan efek interior yang memukau seolah-olah seperti sedang berdiri di dalam kaleidoskop. Begitu sinar matahari menerpa kaca patri, seluruh bangunan masjid ini akan dipenuhi oleh warna pelangi yang begitu indah.
Baca Juga : Halal bi Halal – Rapat Kerja I Fosil BKM kota Medan dan sekitarnya
Sumber : Detik.com