Keutamaan Sholat di Masjid Nabawi

Keutamaan Sholat di Masjid Nabawi,
Keutamaan Sholat di Masjid Nabawi

Jakarta – Masjid Nabawi menjadi salah satu masjid yang paling banyak dikunjungi di dunia selain Masjidil Haram dan Masjidil Aqsa. Masjid Nabawi yang megah selalu dipadati oleh jemaah baik di musim haji maupun bukan musim haji.
Banyak muslim yang berbondong-bondong mendirikan sholat di Masjid Nabawi karena memiliki banyak keutamaaan. Selain itu, melakukan kegiatan di masjid juga merupakan amalan yang dianjurkan Allah SWT.

Keutaman Masjid Nabawi Masjid Nabawi

اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ ۗفَعَسٰٓى اُولٰۤىِٕكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ

Artinya: Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.

Salah satu cara memakmurkan masjid adalah dengan mendirikan sholat dan mengerjakan ibadah-ibadah lainnya, termasuk di Masjid Nabawi. Lantas, apa saja keutamaan melaksanakan sholat di Masjid Nabawi jika dibandingkan dengan masjid-masjid lainnya?

Sejarah Singkat Masjid Nabawi
Mengutip buku 27 Keutamaan Shalat Berjamaah di Masjid yang ditulis oleh Myr Raswad, dikisahkan bahwa setelah kurang lebih tujuh bulan Rasulullah SAW berada di Madinah, beliau membeli sebidang tanah milik dua orang anak yatim, yaitu Sahal dan Suhail.

Ditambah dengan wakaf dari A’ad bin Zurarah An-Najjar dan bekas pekuburan musyrikin, di sanalah Rasulullah membangun masjid. Proses pembangunan Masjid Nabawi dibantu para sahabat dari kaum Muhajirin dan Anshar yang saling bahu membahu.

Sementara itu, setelah Masjid Nabawi berdiri, masjid tersebut difungsikan sebagai madrasah. Hal ini sebagaimana tercantum dalam buku Dunia Santri Ladang Guru Menyemai Generasi Berprestasi oleh M. Rusli Nasir, bahwa Masjid Nabawi adalah madrasah dan majelis taklim pertama dalam dunia Islam. Suatu tempat mulia yang diyakini bisa melahirkan orang-orang mulia, hebat, lagi berprestasi.

Prof. Dr. Ali Mustafa, salah satu Imam Besar Masjid Istiqlal menyebutkan lima fungsi masjid di zaman Rasulullah SAW, yakni sebagai tempat ibadah dan pembelajaran, tempat musyawarah, tempat merawat orang sakit, dan juga sebagai asrama. Alumni Masjid Nabawi pun terdiri dari orang-orang penting, di antaranya adalah Abu Bakar ash Shiddiq RA, Umar bin Khattab RA, dan Ali bin Abi Thalib RA.

Keutamaan Sholat di Masjid Nabawi
Berikut ini adalah keutamaan (fadilah) melaksanakan sholat di Masjid Nabawi sebagaimana dirangkum dari buku Tapak Sejarah Seputar Mekah-Madinah yang disusun oleh Muslim H. Nasution.

1. Seribu Kali Lebih Baik

Disebutkan bahwa sholat di Masjid Nabawi sama halnya dengan seribu kali sholat di tempat lain. Keutamaan tersebut dilandasi oleh hadits Nabi SAW yang berbunyi:

صلاة في مسجدي أفضل من ألف صلاة فيما سواه من المساجد إلا مسجد مكة

Artinya: “Satu sholat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih afdal seribu kali daripada sholat di tempat lain, kecuali di Masjidil Haram.” (Muttafaq ‘alaih).

Hal tersebut menunjukkan bahwa keutamaan satu sholat di Masjid Nabawi sama dengan sholat fardhu selama enam bulan di tempat lain. Tentu menjadi hal yang sangat disayangkan apabila disia-siakan oleh peziarah yang datang ke Madinah dalam rangka menunaikan ibadah haji atau umrah.

Walaupun hadits tersebut hanya menjelaskan tentang sholat, tidak menutup kemungkinan ibadah-ibadah dan amalan-amalan lainnya juga dapat dianalogikan dengan sholat. Seperti misalnya membaca Al-Qur’an, berzikir, membaca sholawat, berdoa, i’tikaf, dan lain sebagainya.

Di samping itu, alim ulama berpendapat bahwa kelebihan nilai itu pada pahalanya sehingga tidak boleh dianggap kelebihan itu menggantikan sholat yang lain, yakni bukan berarti setelah sholat sekian kali di Masjid Nabawi lantas tidak perlu sholat lagi karena dianggap jumlahnya telah cukup menutupi kewajiban.

2. Sholat Arba’in

Keutamaan lainnya sholat di Masjid Nabawi tercantum dalam hadits berikut ini:

مَنْ صَلَّى فِيْ مَسْجِدِيْ أَرْبَعِيْنَ صَلَاةً لَا تَفُوْتُهُ صَلَاةٌ كُتِبَ لَهُ بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ وَ بَرَاءَةٌ مِنَ الْعَذَابِ وَ بَرِيْءٌ مِنَ النِّفَاقِ

Artinya: “Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Siapa yang sholat di Masjidku ini empat puluh sholat yang tidak tertinggal satu sholat pun (berturut-turut) maka ia akan bersih (terlepas) dari siksa neraka, lepas dari azab, dan bersih dari kemunafikan.'” (HR Ahmad).

Berdasarkan hadits tersebut muncul istilah Arba’in yakni ’empat puluh waktu’ di Masjid Nabawi. Hampir seluruh jemaah haji yang berasal dari Indonesia berusaha untuk mendapatkan Arba’in di Masjid Nabawi.

Meski demikian, sholat Arba’in tidak tergolong ke dalam syarat ataupun rukun haji. Jemaah haji yang dalam kondisi lemah, lansia, dan sakit, tidak disarankan memaksakan diri untuk melakukan sholat Arba’in di Masjid Nabawi.

3. Kemuliaan Raudhah

Mengutip buku Mengais Berkah di Bumi Sang Rasul yang disusun oleh Ahmad Hawassy, Allah memuliakan suatu tempat dari tempat lainnya sesuai dengan kehendak-Nya. Hal tersebut menandakan kekuasaan absolut Allah akan manusia.

Salah satu tempat yang dimuliakan tersebut dikenal dengan Raudhah, sebuah tempat seluas sekitar 330 M persegi yang tidak pernah dilewatkan oleh setiap jemaah haji atau umrah yang berziarah ke Masjid Nabawi. Raudhah secara bahasa berarti kebun atau taman.

Raudhah diberi julukan sebagai ‘salah satu taman surga’ menurut para ulama. Sebutan tersebut menandakan betapa istimewanya Masjid Nabawi. Sebab Raudhah menjadi istimewa karena Rasulullah banyak berjalan dari rumah ke masjid untuk beribadah, khususnya sholat.

Di situ juga Rasulullah sering menyampaikan ilmu, berzikir, dan melaksanakan amal shalih lainnya. Oleh karena itu seseorang yang berkunjung ke Masjid Nabawi disunnahkan untuk melaksanakan sholat di sana.

Demikian keutamaan-keutamaan dari melaksanakan sholat di Masjid Nabawi, masjid bersejarah yang dibangun langsung oleh Baginda Rasulullah SAW dan menjadi salah satu pusat pengembangan agama Islam pada zamannya.

Baca Juga Selengkapnya di Pelantikan Forum Silaturrahim BKM Kota Medan Sekitarnya

Di Kutip Dari Detik.com